JUDUL

fb twitter banner promo

close
Banner iklan disini

MENU HORIZONTAL

Rabu, 14 Oktober 2015

ILMU SOSIAL DASAR

    A.   Ilmu Sosial Dasar Sebagai Mata Kuliah Dasar Umum

a.      Latar Belakang
Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang diajukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial, dan budaya.
 
b.      Pengertian
Ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan perngertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala – gejala sosial agar daya tanggap, prepepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya dapat menjadi lebih besar.

c.       Tujuan
ISD bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribasian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan ciri – ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar indonesia, khusunya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi masnusia – manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.

Ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi 3 kelompok besar yaitu:
1.      Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta.Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah.Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi .Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.

2.      Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.

3.      Pengetahuan budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

    B.   Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

a.      Pendahuluan
Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan adalah konsep – konsep yang pertautanya satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayh tertentu dalam waktu tertentu pula, memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Ini berati masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk. Demikian pula hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, inii merupakan dwi tunggal, hubungan dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan merupakan hasil dari sutau masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
b.      Penduduk dan Permasalahannya
Orang yang pertama mengemukakan  teori mengenai penduduk ialah “Thomas Robert Malthus”. Dalam edisi pertamanya “Essat Population” Tahun 1798. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan poko, yaitu bahwa bahan makanan penting untuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Sehingga suatu saat akan timbul persoalan – persoalan yang berhubungan dengan penduduk.

c.       Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk menunjukan adanya faktor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsur lahir, mati datang dan pergi dari penduduk itu sendiri

d.      Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk pada suatu negara dapat dibagi menurut komposisi tertentu, misalnya komposisi penduduk menurut umur, menurut pekerjaan dan sebagainya. Dengan mengetahui komposisi pendudukmenurut umur dan jenis kelamin, dapat disusun apa yang disebut dengan pyramida penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu dalam bentuk pyramid.

e.       Persebaran Penduduk
Kecendrungan manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana. Itulah maka sejak masa purba daerah sangat subur selalu menjadi perebutan manusia. Sudah barang tentu hal semacam ini terjadi didaerah atau negara yang pola hidup penduduknya masih bertani. Prinsip tempat tinggal mendekati tempat bekerja yang secara langsung atau tidak, menimbulkan ketidakseimbangan pendudukditiap – tiap daerah.

f.       Perkembangan dan Perubahan Kebudayaan
Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk kepentingan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah – masalah kemasyarakatan. Selanjutnya cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang- orang menentukan kegunaan, agar sesuai dengan kepentinag sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat. Para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu : Unsur Religi, Sistem Kemasyarakatan, Sistem Peralatan, Sistem Mata Pencaharian Hidup, Sistem Bahasa, Sistem Pengetahuan dan Seni

    C.  Studi Kasus Kependudukan

Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan pertama negara di kawasan Asia Tenggara, dan berada pada urutan ke-3 di antara Negara-negara yang sedang berkembang (215,27 juta jiwa), setelah Cina (1,306 milyar jiwa) dan India (1,068 milyar jiwa). Masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan distribusi yang tidak merata. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi telah membatasi kesempatan untuk menyempurnakan standar hidup dan kualitas kehidupan manusia. Selain itu, tingkat pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali telah mengakibatkan munculnya kawasan-kawasan permukiman kumuh dan liar. Untuk mencapai upaya penanganan yang berkelanjutan tersebut, diperlukan penajaman tentang kriteria permukiman kumuh dan squatter dengan memperhatikan kondisi sosial ekonomi masyarakat serta lingkungannya.
Suatu wilayah dengan pertambahan penduduk yang pesat dapat menyebabkan masalah- masalah pendidikan, pengangguran, kesenjangan sosial dan masalah-masalah lainnya. Dengan jumlah penduduk yang besar maka fasilitas-fasilitas sosial, pendidikan dan pekerjaan juga ikut meningkat. Jika penduduk di suatu kota yang padat tidak terpenuhi fasilitas pendidikannya maka akan menyebabkan penurunan tingkat pendidikan wilayah tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah dapat menyebabkan pengangguran sehingga dampak pada tingkat perekonomian juga memburuk. Jika masalah ini terus diabaikan maka kemerosotan negara tidak dapat dihindari. Tingkat pendidikan yang buruk dapat menyebabkan anak-anak mengalami depresi. Hal ini memicu terjadinya pekerjaan-pekerjaan yang tidak layak dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Bahkan dampak lain dari masalah ini bisa menyebabkan tingkat tindakan kriminal yang dilakukan anak-anak meningkat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar